Showing posts with label baja. Show all posts
Showing posts with label baja. Show all posts

fungsi dan tujuan sambungan baja

fungsi dan tujuan sambungan baja
    Suatu konstruksi bangunan baja tersusun atas batang-batang baja yang digabung membentuk satu kesatuan bentuk konstruksi dengan menggunakan berbagai macam teknik sambungan. Adapun fungsi / tujuan sambungan baja antara lain :
  1. Untuk menggabungkan beberapa batang baja membentuk kesatuan konstruksi sesuai kebutuhan.
  2. Untuk mendapatkan ukuran baja sesuai kebutuhan (panjang, lebar, tebal, dan sebagainya).
  3. Untuk memudahkan dalam penyetelan konstruksi baja di lapangan.
  4. Untuk memudahkan penggantian bila suatu bagian / batang konstruksi mengalami rusak.
  5. Untuk memberikan kemungkinan adanya bagian / batang konstruksi yang dapat bergerak missal peristiwa muai-susut baja akibat perubahan suhu.

contoh SAP baja (part 1)


I.     Struktur Rangka Kuda-kuda Baja (Truss)
Struktur kuda-kuda  Type Truss 2D dengan data sebagai berikut :
-       Bentang Kuda-kuda        : 10 m
-       Tinggi Kuda-kuda           : 3   m
-       Profile Baja                     : 2L 40.40.5
                                                         t3 = 40 mm ; t2 = (2x40+10 = 90 mm) ; tf = 5 mm
                                           tw = 5 mm ; dis = 10 mm 
-       Kemiringan Kuda-kuda (a) :  30.96o
-       Jarak Kuda-kuda            : 6  m

Kombinasi Pembebanan
Tipe kuda-kuda truss adalah model struktur yang hanya menerima gaya-gaya aksial, sehingga beban yang bekerja terletak pada joint.
-       Beban Mati ( Dead Load )   :
Berat Gording Tipe C 100.50.20.3,2            =     0.055 kN/m      
Berat Atap Termasuk  Reng & Usuk            =     0.5     kN/m2
Berat Plafonf + Rangka & Penggantungnya       =       0.18         kN/m2
Beban Mati (DL) Bagian Atas :
Atap + gording = ( 6 x 1.166 x 0.5) + ( 0.055 x 6) =     3.83 ~ 3.85 kN
PDL1 = 3.85 kN ; PDL2 = 1.93 kN
Beban Mati (DL) Bagian Bawah :
Rangka Plafond + Penggantungnya = ( 0.18 x 1 x 6 ) = 1.08 ~ 1.10 kN
PDL3 = 1.10 kN
-       Beban Hidup ( Live Load )  :
PLL1 = 1 kN  ;  PLL2 = 0.5 kN
-       Beban Angin ( Wind Load ) :
Beban Angin = 0.25 kN/m2
Koefesien a Kemiringan Atap (PPI ’83)
Koefesien Tekan = 0.02 x 30.96 – 0.4 = 0.22
Koefesien Hisap  = - 0.44
Beban Angin Tekan : 0.22 x 1.166 x 6 x 0.25   = 0.385 kN
Arah Vertikal WL1    = 0.385 x cos 30.96o  =  0.33 kN
Arah Horisontal         = 0.385 x sin 30.96o  =  0.20 kN
Beban Angin Hisap : -0.4 x 1.166 x 6 x 0.25    = -0.70 kN
 Arah Vertikal WL2   = -0.70 x cos 30.96o  =  -0.60 kN
Arah Horisontal         = -0.70 x sin 30.96o  = -0.36 kN

·      Profile Kuda-Kuda

    ·      Beban Mati ( Gording, Usuk, Reng, Genteng dan Plafon )

 PDL1 = 3.85 kN        PDL2 = 1.10 Kn
         
·      Beban Hidup 


PLL = 1.00 kN

·      Beban Angin 






contoh Adendum Kontrak

Contract Change Order (CCO)   ADDENDUM SURAT PERJANJIAN (KONTRAK) PEKERJAAN : ........................................................

Showing posts with label baja. Show all posts
Showing posts with label baja. Show all posts

Thursday 26 April 2012

fungsi dan tujuan sambungan baja

fungsi dan tujuan sambungan baja
    Suatu konstruksi bangunan baja tersusun atas batang-batang baja yang digabung membentuk satu kesatuan bentuk konstruksi dengan menggunakan berbagai macam teknik sambungan. Adapun fungsi / tujuan sambungan baja antara lain :
  1. Untuk menggabungkan beberapa batang baja membentuk kesatuan konstruksi sesuai kebutuhan.
  2. Untuk mendapatkan ukuran baja sesuai kebutuhan (panjang, lebar, tebal, dan sebagainya).
  3. Untuk memudahkan dalam penyetelan konstruksi baja di lapangan.
  4. Untuk memudahkan penggantian bila suatu bagian / batang konstruksi mengalami rusak.
  5. Untuk memberikan kemungkinan adanya bagian / batang konstruksi yang dapat bergerak missal peristiwa muai-susut baja akibat perubahan suhu.

Tuesday 24 April 2012

contoh SAP baja (part 1)


I.     Struktur Rangka Kuda-kuda Baja (Truss)
Struktur kuda-kuda  Type Truss 2D dengan data sebagai berikut :
-       Bentang Kuda-kuda        : 10 m
-       Tinggi Kuda-kuda           : 3   m
-       Profile Baja                     : 2L 40.40.5
                                                         t3 = 40 mm ; t2 = (2x40+10 = 90 mm) ; tf = 5 mm
                                           tw = 5 mm ; dis = 10 mm 
-       Kemiringan Kuda-kuda (a) :  30.96o
-       Jarak Kuda-kuda            : 6  m

Kombinasi Pembebanan
Tipe kuda-kuda truss adalah model struktur yang hanya menerima gaya-gaya aksial, sehingga beban yang bekerja terletak pada joint.
-       Beban Mati ( Dead Load )   :
Berat Gording Tipe C 100.50.20.3,2            =     0.055 kN/m      
Berat Atap Termasuk  Reng & Usuk            =     0.5     kN/m2
Berat Plafonf + Rangka & Penggantungnya       =       0.18         kN/m2
Beban Mati (DL) Bagian Atas :
Atap + gording = ( 6 x 1.166 x 0.5) + ( 0.055 x 6) =     3.83 ~ 3.85 kN
PDL1 = 3.85 kN ; PDL2 = 1.93 kN
Beban Mati (DL) Bagian Bawah :
Rangka Plafond + Penggantungnya = ( 0.18 x 1 x 6 ) = 1.08 ~ 1.10 kN
PDL3 = 1.10 kN
-       Beban Hidup ( Live Load )  :
PLL1 = 1 kN  ;  PLL2 = 0.5 kN
-       Beban Angin ( Wind Load ) :
Beban Angin = 0.25 kN/m2
Koefesien a Kemiringan Atap (PPI ’83)
Koefesien Tekan = 0.02 x 30.96 – 0.4 = 0.22
Koefesien Hisap  = - 0.44
Beban Angin Tekan : 0.22 x 1.166 x 6 x 0.25   = 0.385 kN
Arah Vertikal WL1    = 0.385 x cos 30.96o  =  0.33 kN
Arah Horisontal         = 0.385 x sin 30.96o  =  0.20 kN
Beban Angin Hisap : -0.4 x 1.166 x 6 x 0.25    = -0.70 kN
 Arah Vertikal WL2   = -0.70 x cos 30.96o  =  -0.60 kN
Arah Horisontal         = -0.70 x sin 30.96o  = -0.36 kN

·      Profile Kuda-Kuda

    ·      Beban Mati ( Gording, Usuk, Reng, Genteng dan Plafon )

 PDL1 = 3.85 kN        PDL2 = 1.10 Kn
         
·      Beban Hidup 


PLL = 1.00 kN

·      Beban Angin