baut pada baja


Baut untuk konstruksi baja bangunan dibedakan 2 jenis :

  • Baut Hitam Yaitu baut dari baja lunak ( St-34 ) banyak dipakai untuk konstruksi ringan / sedang misalnya bangunan gedung, diameter lubang dan diameter batang baut memiliki kelonggaran 1 mm.


  • Baut Pass Yaitu baut dari baja mutu tinggi ( > St-42 ) dipakai untuk konstruksi berat atau beban bertukar seperti jembatan jalan raya, diameter lubang dan diameter batang baut relatif pass yaitu kelonggaran < 0,1 mm.
Keuntungan sambungan menggunakan baut antara lain :

  1. Lebih mudah dalam pemasangan/penyetelan konstruksi di lapangan.
  2. Konstruksi sambungan dapat dibongkar-pasang.
  3. Dapat dipakai untuk menyambung dengan jumlah tebal baja > 4d ( tidak seperti paku keling dibatasi maksimum 4d ).
  4. Dengan menggunakan jenis Baut Pass maka dapat digunakan untuk konstruksi berat /jembatan.


Kelebihan dan Kekurangan Sambungan Las Listrik pada Baja

kelebihan dan kekurangan sambungan las listrik pada baja

Keuntungan Sambungan Las Listrik dibanding dengan Paku keling / Baut :
  1. Pertemuan baja pada sambungan dapat melumer bersama elektrode las dan menyatu dengan lebih kokoh (lebih sempurna). 
  2. Konstruksi sambungan memiliki bentuk lebih rapi.
  3. Konstruksi baja dengan sambungan las memiliki berat lebih ringan. Dengan las berat sambungan hanya berkisar 1 – 1,5% dari berat konstruksi, sedang dengan paku keling / baut berkisar 2,5 – 4% dari berat konstruksi.
  4. Pengerjaan konstruksi relatif lebih cepat (tak perlu membuat lubang lubang pk/baut, tak perlu memasang potongan baja siku / pelat penyambung, dan sebagainya ).
  5. Luas penampang batang baja tetap utuh karena tidak dilubangi, sehingga kekuatannya utuh.
Kerugian / kelemahan sambungan las :
  1. Kekuatan sambungan las sangat dipengaruhi oleh kualitas pengelasan. Jika pengelasannya baik maka kekuatan sambungan akan baik, tetapi jika pengelasannya jelek/tidak sempurna maka kekuatan konstruksi juga tidak baik bahkan membahayakan dan dapat berakibat fatal. Salah satu sambungan las cacat lambat laun akan merembet rusaknya sambungan yang lain dan akhirnya bangunan dapat runtuh yang menyebabkan kerugian materi yang tidak sedikit bahkan juga korban jiwa. Oleh karena itu untuk konstruksi bangunan berat seperti jembatan jalan raya / kereta api di Indonesia tidak diijinkan menggunakan sambungan las.
  2. Konstruksi sambungan tak dapat dibongkar-pasang.


fungsi dan tujuan sambungan baja

fungsi dan tujuan sambungan baja
    Suatu konstruksi bangunan baja tersusun atas batang-batang baja yang digabung membentuk satu kesatuan bentuk konstruksi dengan menggunakan berbagai macam teknik sambungan. Adapun fungsi / tujuan sambungan baja antara lain :
  1. Untuk menggabungkan beberapa batang baja membentuk kesatuan konstruksi sesuai kebutuhan.
  2. Untuk mendapatkan ukuran baja sesuai kebutuhan (panjang, lebar, tebal, dan sebagainya).
  3. Untuk memudahkan dalam penyetelan konstruksi baja di lapangan.
  4. Untuk memudahkan penggantian bila suatu bagian / batang konstruksi mengalami rusak.
  5. Untuk memberikan kemungkinan adanya bagian / batang konstruksi yang dapat bergerak missal peristiwa muai-susut baja akibat perubahan suhu.

contoh Adendum Kontrak

Contract Change Order (CCO)   ADDENDUM SURAT PERJANJIAN (KONTRAK) PEKERJAAN : ........................................................

Thursday 26 April 2012

baut pada baja


Baut untuk konstruksi baja bangunan dibedakan 2 jenis :

  • Baut Hitam Yaitu baut dari baja lunak ( St-34 ) banyak dipakai untuk konstruksi ringan / sedang misalnya bangunan gedung, diameter lubang dan diameter batang baut memiliki kelonggaran 1 mm.


  • Baut Pass Yaitu baut dari baja mutu tinggi ( > St-42 ) dipakai untuk konstruksi berat atau beban bertukar seperti jembatan jalan raya, diameter lubang dan diameter batang baut relatif pass yaitu kelonggaran < 0,1 mm.
Keuntungan sambungan menggunakan baut antara lain :

  1. Lebih mudah dalam pemasangan/penyetelan konstruksi di lapangan.
  2. Konstruksi sambungan dapat dibongkar-pasang.
  3. Dapat dipakai untuk menyambung dengan jumlah tebal baja > 4d ( tidak seperti paku keling dibatasi maksimum 4d ).
  4. Dengan menggunakan jenis Baut Pass maka dapat digunakan untuk konstruksi berat /jembatan.


Kelebihan dan Kekurangan Sambungan Las Listrik pada Baja

kelebihan dan kekurangan sambungan las listrik pada baja

Keuntungan Sambungan Las Listrik dibanding dengan Paku keling / Baut :
  1. Pertemuan baja pada sambungan dapat melumer bersama elektrode las dan menyatu dengan lebih kokoh (lebih sempurna). 
  2. Konstruksi sambungan memiliki bentuk lebih rapi.
  3. Konstruksi baja dengan sambungan las memiliki berat lebih ringan. Dengan las berat sambungan hanya berkisar 1 – 1,5% dari berat konstruksi, sedang dengan paku keling / baut berkisar 2,5 – 4% dari berat konstruksi.
  4. Pengerjaan konstruksi relatif lebih cepat (tak perlu membuat lubang lubang pk/baut, tak perlu memasang potongan baja siku / pelat penyambung, dan sebagainya ).
  5. Luas penampang batang baja tetap utuh karena tidak dilubangi, sehingga kekuatannya utuh.
Kerugian / kelemahan sambungan las :
  1. Kekuatan sambungan las sangat dipengaruhi oleh kualitas pengelasan. Jika pengelasannya baik maka kekuatan sambungan akan baik, tetapi jika pengelasannya jelek/tidak sempurna maka kekuatan konstruksi juga tidak baik bahkan membahayakan dan dapat berakibat fatal. Salah satu sambungan las cacat lambat laun akan merembet rusaknya sambungan yang lain dan akhirnya bangunan dapat runtuh yang menyebabkan kerugian materi yang tidak sedikit bahkan juga korban jiwa. Oleh karena itu untuk konstruksi bangunan berat seperti jembatan jalan raya / kereta api di Indonesia tidak diijinkan menggunakan sambungan las.
  2. Konstruksi sambungan tak dapat dibongkar-pasang.


fungsi dan tujuan sambungan baja

fungsi dan tujuan sambungan baja
    Suatu konstruksi bangunan baja tersusun atas batang-batang baja yang digabung membentuk satu kesatuan bentuk konstruksi dengan menggunakan berbagai macam teknik sambungan. Adapun fungsi / tujuan sambungan baja antara lain :
  1. Untuk menggabungkan beberapa batang baja membentuk kesatuan konstruksi sesuai kebutuhan.
  2. Untuk mendapatkan ukuran baja sesuai kebutuhan (panjang, lebar, tebal, dan sebagainya).
  3. Untuk memudahkan dalam penyetelan konstruksi baja di lapangan.
  4. Untuk memudahkan penggantian bila suatu bagian / batang konstruksi mengalami rusak.
  5. Untuk memberikan kemungkinan adanya bagian / batang konstruksi yang dapat bergerak missal peristiwa muai-susut baja akibat perubahan suhu.