BAB I
PENDAHULUAN
1.1
LATAR
BELAKANG
Penyelenggaraan proyek
konstruksi suatu bangunan dilaksanakan melalui sistem manajemen proyek
tertentu. Tingkat keberhasilan suatu proyek dapat dilihat dari besar biaya yang
efisien, waktu yang singkat dan tepatnya kualitas produk yang dicapai. Dalam
penyelenggaraan konstruksi, 3faktor tersebut merupakan bahan pertimbangan yang
saling berkaitan karena menyangkut keberhasilan suatu proyek.
Konstruksi secara umum di terjemahkan segala bentuk
pembuatan infrastruktur (contoh jalan, jembatan, gedung, irigasi, gedung) serta
pelaksanaan pemeliharaan dan perbaikan infrastruktur, (Wells,1986). Dalam
pelaksanaannya, proyek konstruksi membutuhkan suatu manajemen untuk mengolah
dari bahan baku sebagai input kegiatan menjadi suatu konstruksi. Dengan kata
lain, kegiatan pelaksanaan proyek konstruksi dapat diartikan sebagai suatu
kegiatan sementara, yang berlangsung dalam jangka waktu terbatas dengan alokasi
sumberdaya tertentu dan dimaksudkan untuk menghasilkan produk dengan
kriteria-kriteria yang telah digariskan secara jelas dalam kontrak.
Unsur input dari proyek
konstruksi diantaranya man (tenaga kerja), money (biaya), methods
(metode), machines (peralatan), materials (bahan) dan market
(pasar), semua unsur tersebut perlu diatur sedemikian rupa sehingga
proporsi unsur unsur yang menjadi kebutuhan dalam proyek konstruksi
tersebut dapat tepat dalam penggunaanya dan proyek dapat berjalan secara
efisien. (Hermiati,2007).
1.2 Maksud dan Tujuan PKL
1.2.1 Maksud OJT :
Praktek Kerja Lapangan (PKL) merupakan kegiatan wajib bagi Mahasiswa Sipil
Politeknik Negeri Balikpapan yang sedang
Menempuh studi semester V. OJT adalah
kegiatan aplikatif dimana mahasiswa diterjunkan langsung kelapangan sehingga
diharapkan dapat mengaplikasikan ilmu yang telah diperolehnya pada semester
sebelumnya dan membandingkan antara yang telah diperolehnya melalui teori dan
Praktek dilapangan.
1.2.2 Tujuan OJT :
Adapun
Tujuan ojt adalah sebagai berikut :
Tujuan umum :
1. Sebagai Wadah untuk mengetahui Masalah-masalah dalam proyek Konstruksi
di Lapangan.
2. Sebagai
media pembanding dalam menentukan prosedur kerja yang tepat baik.
3. Sebagai media pengembangan cara berpikir Holistik bagi Mahasiswa karena
terbiasa bekerjasama dengan berbagai bidang keahlian.
Tujuan khusus :
Sebagai syarat untuk menyelesaikan perkuliahan
semester V (lima)
1.2.3 Manfaat PKL
1. Mahasiswa dapat mengetahui perbandingan antara teori yang diperolehnya
dibangku perkuliahan dengan praktek dilapangan
2. Mahasiswa mampu menerapkan serta memperbaharui metode yang telah
diperolehnya dilapangan dengan metode yang inovatif sehingga efektifitas
efisiensi dan kualitas dapat diperoleh.
3. Mahasiswa mampu bekerjasama dengan berbagai pihak yang beranekaragam
bidang keilmuannya.
1.3 Batasan Masalah
Adapun
Batasan Masalah yang akan kami jelaskan dalam laporan ini adalah sebagai
berikut:
a. Pekerjaan
non fisik yaitu mempelajari struktur organisasi proyek lapangan.
b. Pekerjaan
fisik yaitu mempelajari dan mengamati proses pekerjaan yang meliputi :
- Pekerjaan kolom,
- Pekerjaan balok,
- Pekerjaan plat lantai.
Dari ketiga
objek tersebut akan dijelaskan mengenai Pemasangan bekesting, Penulangan,
pengecoran, pembongkaran bekesting dan perawatan beton pasca pengecoran.
BAB II
TINJAUAN
UMUM PROYEK
2.1. Gambaran Umum Proyek
Seiring dengan pertumbuhan ekonomi
yang makin meningkat, pembangunan bertujuan untuk meningkatkan taraf hidup
semua lapisan masyarakat. Pembangunan itu meliputi pembangunan sarana dan
prasarana fisik yang dapat dilihat dari keberhasilan dalam penyediaan kebutuhan
manusia yang diantaranya pembangunan pemukiman, pertokoan, perkantoran,
sarana irigasi dan transportasi dan lain sebagainya.
Dengan disediakan sarana dan
akomodasi berupa New handil office untuk karyawan oleh Total Indonesie, dapat
meningkatkan kualitas karyawan saat melakukan pekerjaan. Serta dapat memberikan
kontribusi untuk PAD dan membantu penyerapan tenaga kerja lokal.
2.2. Struktur Organisasi Proyek
Organisasi
secara umum dapat diartikan dua orang atau lebih yang melaksanakan suatu ruang
lingkup pekerjaan secara bersama – sama dengan kemampuan dan keahlianya masing
– masing untuk mencapai suatu tujuan sesuai yang direncanakan. Dengan adanya
organisasi kerja yang baik diharapkan akan memberikan hasil efisien,
tepat waktu serta dengan kualitas tinggi.
Suatu proyek
konstruksi yaitu proyek fisik yang dicapai dengan kegiatan konstruksi merupakan
suatu sistem. Sedangkan sistem itu sendiri secara konseptual berpengertian
adanya perangkat atau kelompok yang menyangkut beberapa usur yang saling
berinteraksi untuk mencapai tujuan bersama.
Proyek
konstruksi yang mempunyai tujuan menghasilkan suatu bangunan fisik yang
memenuhi dan persyaratan melalui suatu ruang lingkup pekerjaan tertentu yang
dilakukan beberapa orang atau beberapa kelompok orang. Untuk proyek - proyek
besar yang harus di laksanakan oleh beberapa kontraktor, maka pemilik proyek
dapat memberikan kepercayaan yang penuh pada suatu badan yang disebut manajemen
konstruksi ( MK ) yang bertindak dan atas nama pemilik sebagai manajer. Setiap
unsur pengelola proyek mempunyai tugas, kewajiban, tanggung jawab, dan wewenang
sesuai dengan kedudukan dan kegiatan yang dilakukan.
Gambar 2.1
Struktur organisasi
Adapun
tugas dari tiap unsur pengelola proyek adalah sebagai berikut :
a.
Branch director
Adalah pemegang saham atau pemilik proyek
b.
General manager
Bertugas mengontrol perkembangan proyek dan
kesejahteraan karyawan.
c.
Pelaksana
-
Project manager
Memiliki kewenangan penuh terhadap proyek seperti
progrees kerja kepada atasan (GM) memiliki hak untuk memberhentikan dan
menerima karyawan lapangan, meneruskan aspirasi dari proyek kepada atasan (GM)
yang menyangkut material proyek, kesejahteraan, dan kesehatan.
-
Site manager
Memiliki tugas untuk mengkoordinasi karyawan
lapangan dan bertanggung jawab mengenai progrees proyek terhadap PM dan Owner
dalam hal ini owner dwakili oleh konsultan pengawas, namun di Total E&P
handil Site manager proyek akan bertanggung jawab atas progrees proyek kepada
owner karna konsultan pengawasan di tangani langsung oleh Total, mengajukan
shop drawing kepada konsultan pengawas dengan tembusan kepada konsultan
perencana.
-
Site engineer
Memiliki tugas antara lain :
1.
Sebagai wakil SM
2.
Mnghitung volume material
pekerjaan
3.
Mengoreksi off name yang di
ajukan oleh subkon
4.
Menghitung konversi tulangan
5.
Membuat dan mengajukan shop
drawing
-
QC
Bertugas untuk membuat approval material,
mengajukan approval material kepada konsultan pengawas, mengoreksi hasil
pekerjaan sesuai standart pekerjaan yang telah di tetapkan, membuat laporan uji
beton, membuat mix design apabila pengecoran tidak menggunakan ready mix.
-
Supervissor
Pada Total handil supervissor bertugas membuat
permit setiap hari, mengawasi kinerja subkon, memberi pengarahan kepada subkon,
membuat PB (permintaan barang) yang disetujui oleh SM.
-
Foreman
Memiliki tugas untuk membantu pekerjaan
supervissor dalam hal pengawasan dan menjalankan perintah dari supervissor
dalam hal ini foreman di proyek New handil office memiliki pekerja tersendiri
di luar pekerja harian subkon untuk melaksanakan perintah dari supervissor, SE,
SM, PM, dan HSE melalui foreman.
-
Survey
Bertugas untuk membuat marking atau patokan kerja
lapangan yang berhubungan dengan elevasi, AS dan jalur.
-
Subkon
Merupakan bagian pelaksana yang mengikuti
perintah dari foreman, supervissor, SM, SE, dan SM.
d.
Administrasi dan gudang
-
Admin project
Bertugas mengatur keuangan proyek, membuat
laporan keuangan proyek.
-
Logistik
Melakukan pembelian barang, mengawasi pengambilan
barang, membuat laporan material.
e.
Safety
-
Safety bertugas untuk menganalisa
dan meminimalisasi kecelakaan kerja, melakukan inspeksi alat, membuat laporan
kecelakaan kerja ke Total, membuat laporan inspeksi dan di berikan ke total,
melakukan toolbox meeting setiap pagi sebelum para pekerja harian melakukan
aktifitas pekerjaan, mengawasi pekerja lapangan menyangkut K3, melakukan safety
drill,
2.3. Data – data Proyek
Tahapan penyelenggaraan proyek
pembangunan secara menyeluruh dimulai dari perencanaan, perancangan,
pelaksanaan pembangunan fisik sampai dengan pemanfaatannya harus dikerjakan
secara sistematik. Di dalam proses atau tahapan ini terdapat
bermacam-macam unsur pendukung yang saling berkaitan satu sama lain. Unsur-unsur yang membentuk suatu ikatan kerjasama dimana masing-masing
mempunyai peranan, fungsi dan tanggung jawab yang jelas. Tujuan yang
hendak dicapai pada dasarnya adalah efisiensi yang optimum dari tenaga, waktu
dan biaya proyek terhadap hasil yang diperoleh. Data-data umum dan data-data
teknis sangat diperlukan demi penyelenggaraan proyek yang efektif, detail
dan menyeluruh.
2.4. Data Umum
Proyek
Data umum pembangunan Aston
Imperium Hotel & Convention Center Purwokerto adalah sebagai berikut.
1. Nama
Proyek : New
Handil Office.
2. Pemilik
Proyek : PT. Total
E&P Indonesie
3. Perencana Proyek
a. Arsitek : Total E&P Indonesie (Konsultan)
b. Struktur : Total E&P Indonesie
4. Kontraktor :
PT. Modern Widya Tehnical
5. Waktu Pelaksanaan : 365 hari kalender
6. Lokasi Proyek : Handil II Base Total E&P
Handil 2 Kal-tim.
7. Status : Tahap pengerjaan
lantai 1
8. Sumber dana :
Total E&P Indonesie
Proyek Pembangunan New Handil Office
berlokasi di Handil 2. Adapun batas - batas areal proyek adalah sebagai
berikut.
a. sebelah utara : Lap. Tenis Handil II Base Total E&P
b. sebelah barat : Sungai handil
c. sebelah timur : Sub station-1 Total handil
d. sebelah selatan : New Laundry Total handil
Selain data teknis struktur, berikut ini adalah denah lokasi proyek Pembangunan
New handil office Total handil:
Gambar 2.2 Denah
Lokasi Proyek
2.5. Data
teknis proyek bangunan
Proyek
Pembangunan New Handil office Total E&P ini terdiri dari pembangunan
struktur bawah dan struktur atas. Dalam kerja praktek ini penulis meninjau
struktur bawah yakni pada pekerjaan Beam, plat lantai dan struktur atas yaitu
kolom pada pembangunan Ground floor. Adapun data teknis pembangunan proyek ini
adalah sebagai berikut :
a.
Beam
Type beam
pada pembangunan New handil office ini menggunakan mutu beton K350 dengan 8
Beam yang memiliki dimensi dan jumlah tulangan yang berbeda-beda, hal ini disesuaikan
dengan kebutuhan.
Gambar
2.3 Detail ground floor beam
b. Kolom
Pada proyek pembangunan New Handil Office
Administration ini dipakai beberapa tipe kolom dengan dimensi yang berbeda-beda
dan penggunaan tulangan yang juga berbeda menurut kebutuhan dan perhitungan
beban. Mutu beton yang digunakan adalah K400,
dengan mutu baja setara mutu U-39 (fy = 3900 kg/cm2). Diameter
tulangan utama D19 dan D10 untuk sengkang.
- Plat
lantai
Lantai kerja pada New handil office ini menggunakan
M10-200 dan K250 untuk betonnya untuk begistingnya menggunakan bondek dengan
ketebalan plat lantai 12cm.
2.6 Unsur
Pengelola Proyek dan Hubungan Kerja
Manajemen proyek merupakan kemampuan
untuk mendapatkan suatu tujuan dengan pemilihan metode pelaksanaan yang sesuai
dan tepat melalui kegiatan beberapa kelompok yang mempunyai ikatan koordinasi
untuk memanfaatkan sumber daya yang tersedia melalui tindakan perencanaan,
pengorganisasian, pelaksanaan, pengawasan, dan evaluasi. Manajemen yang baik
akan mengatur unsur-unsur pengelola proyek dengan tepat dan proporsional
sehingga memiliki hubungan kerja yang teratur dan lancar.
2.6.1 Pemberi
tugas (Owner)
Pemilik
proyek atau pemberi tugas adalah orang/badan yang memiliki proyek dan
memberikan pekerjaan atau menyuruh memberikan pekerjaan kepada pihak penyedia
jasa dan membayar biaya pekerjaan tersebut. Tugas dan wewenang pemberi tugas
adalah sebagai berikut ini.
a. Menunjuk
penyedia jasa.
b. Meminta
laporan secara periodik mengenai pelaksanaan pekerjaan yang telah dilakukan
oleh penyedia jasa.
c. Memberikan
fasilitas baik berupa sarana dan prasarana yang dibutuhkan oleh pihak penyedia
jasa untuk kelancaran pekerjaan.
d. Menyidiakan lahan
untuk tempat pelaksanaan pekerjaan.
e. Menyediakan dana dan
kemudian membayar kepada pihak penyedia jasa.
f. Ikut mengawasi jalanya
pelaksanaan pekerjaan.
2.6.2 Konsultan Perencana (Designer)
Perencana adalah orang atau badan
yang membuat perencanaan lengkap dari pekerjaan suatu bangunan. Perencana dapat
berupa perorangan atau kelompok yang berbadan hukum yang bergerak di bidang
perencanaan pekerjaan bangunan. Pada Proyek Pembangunan New handil office Total
E&P yang bertindak sebagai konsultan perencana adalah Total E&P, Kewajiban dan wewenang perencana adalah :
a. Membuat perencanaan
lengkap, meliputi gambar, rencana kerja dan syarat-syarat hitungan struktur
beserta perencanaan anggaran dan biaya yang harus mendapat persetujuan pemilik
proyek.
b. Memberikan usulan,
saran dan pertimbangan kepada pemberi tugas tentang perencanaan pekerjaan dan
membantu segala sesuatu yang berkaitan dengan proses pelelangan.
c. Merencanakan
bahan dan alat yang digunakan sesuai peraturan dan syarat yang ada serta
memberikan metode yang harus ditetapkan dalam pelaksanaan.
d. Memberikan saran,
usulan dan pertimbangan kepada pengawas dan kontraktor apabila terjadi
permasalahan-permasalahan dilapangan dalam bidang arsitektur, struktur
konstruksi dan mekanik/elektrik.
e. Menghadiri rapat
evaluasi dan koordinasi pengelola proyek.
f. Berhak melakukan
pengujian suatu pekerjaan secara khusus untuk menjamin agar pelaksanaan sesuai
dengan dokumen kontrak melalui konsultan pengawas.
2.6.3 Konsultan pengawas
Konsultan pengawas adalah suatu
badan atau perorangan yang ditunjuk khusus untuk mewakili pemberi tugas dalam
mengawasi jalannya pelaksanaan pekerjaan supaya hasil pekerjaan yang dihasilkan
sesuai dengan isi dokumen kontrak yang telah disepakati. Namun dalam proyek New
handil office ini Yang bertindak sebagai konsultan pengawas adalah Total
sendiri. Adapun tugas dan kewajiban konsultan pengawas adalah sebagai berikut
ini.
a. Membimbing
dan mengadakan pengawasan dalam pelaksanaan pekerjaan.
b. Mengatur
dan meneliti
- Meneliti pembayaran angsuran biaya pelaksanaan
pekerjaan.
- Membuat
gambar-gambar tambahan atau revisi jika perlu memeriksa dan
memperbaiki
gambar-gambar kerja yang dibuat kontraktor.
- Meneliti
laporan pekerjaan yang diberikan oleh kontraktor yang berupa laporan
harian,mingguan
dan bulanan.
c. Mengawasi dan menguji kualitas atau mutu
material yang akan digunakan dalam proyek.
Menolak pelaksanaan pekerjaan apabila bahan
yang dipakai dan cara pelaksanaan pekerjaan tidak
memenuhi syarat.
d. Menyusun berita acara rapat yang telah
dikoordinasikan pada saat rapat koordinasi antar unsur pengelola
proyek.
e. Memberikan saran-saran yang menyangkut
masalah yang timbul dalam pelaksanaan dan memonitor waktu
pelaksanaan agar
sesuai dengan yang telah direncanakan.
2.6.4 Pelaksana (Kontraktor)
Kontraktor
adalah orang/badan yang menerima pekerjaan dan menyelenggarakan pelaksanaan
pekerjaan sesuai dengan biaya yang telah ditetapkan berdasarkan gambar rencana
dan peraturan serta syarat-syarat yang ditetapkan.Tugas, kewajiban dan wewenang
tim pelaksana adalah sebagai berikut ini.
a. Melaksanakan pekerjaan sesuai dengan
gambar-gambar rencana, risalah pekerjaan, peraturan dan
syarat-syarat.
c. Menghadiri rapat koordinasi pengelola proyek.
d. Membuat laporan kemajuan pekerjaan yang harus
disetujui oleh pengawas disertai keterangan mutu
bahan, alat dan hasil test
laboratorium.
e. Selalu berkonsultasi dan memberitahukan
masalah yang timbul dilapangan kepada perencana dan
pengawas.
f. Menyelesaikan dan menyerahkan hasil pekerjaan.
g. Menerima pembayaran sesuai dengan perjanjian.
h. Membuat jadwal kerja.
i. i. Menyerahkan pekerjaan kepada pemilik proyek
apabila pekerjaan telah sesuai secara keseluruhan.
j. j. Menjamin pelaksanaan sesuai dengan dokumen
kontrak.